Ketika Imam Syafi'i Mengambil Berkah Dari Murid Ajaibnya

Siapa yang tidak kenal dengan Imam Syafi'i, Imam yang lahir di Gaza tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H ini adalah salah satu imam madzhab empat, madzhab yang di terapkan di bumi Nusantara. Keilmuannya di rasakan seantero dunia, Alim, tawadlu', pecinta Nabi dan sebagainya. Salah satu bukti ketawadluannya adalah tetap mengambil berkah dari muridnya Imam Ahmad bin Hambal.

Di masa masuknya abad ke 3 H, semasa akhir hidupnya Imam Syafi'i, umat islam mendapatkan cobaan yang sangat besar dari golongan Mu'tazilah khususnya di negara Irak jantung kerajaan Islam kala itu yang terkenal dengan fitnah Kholqul Qur'an (Pembuatan Qur'an) , setiap orang islam di paksa untuk mengucapkan bahwa al Qur'an di ciptakan oleh Allah SWT (makhluk) bukan kalamNya yang tidak ada awalnya, lebih - lebih para ulama' nyawalah taruhannya jika tidak mau mengucapkan.

Salah satu yang merasakan pedihnya cobaan tersebut adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ahlussunah dalam bidang hadits, murid Imam Syafi'I. Beliau yang sangat getol dan teguh pendiriannya tidak mau bahkan melarang keras untuk mengucapkan Al Qur'an makhluk. Akhirnya diapun di masukan ke dalam penjara oleh orang - orang Muktazilah yang menguasai kerajaan Islam ketika itu, selama di dalam penjara dia tetap tidak mau mengucapkannya meskipun pukulan dan siksaan yang menjadikan tidak sadarkan diripun menjadi taruhannya.

Imam Syafi'i yang berada di Mesir waktu itu, bermimpi bertemu Rasulullah SAW dan bersabda kepada beliau dalam mimpinya : "Berilah Ahmad kabar gembira tentang jaminan masuk surga atas cobaan yang menimpanya".

Seketika setelah bermimpi itu Imam Syafi'i mengirimkan surat kepada Imam Ahmad yang sedang di penjara di Baghdad Irak tentang apa yang ada di dalam mimpinya tersebut. Setelah surat sampai kepada Imam Ahmad, deras tangisanpun di keluarkan Imam Ahmad ketika membaca surat dari gurunya, lalu memberikan satu qamis bagian dalam dari dua qamis (baju koko) yang di kenakannya di berikan kepada pengirim surat untuk di berikan kepada gurunya.

Setelah baju dari muridnya sampai kepada beliau, tidak habis pikir, beliau Imam Syafi'i mencucinya dan mengambil berkah dengan berminyak menggunakan air cucian baju muridnya yang mendapatkan kedudukan khusus berupa jaminan surga itu.

Subhanallah.. Betapa tawadlu'nya sifat beliau, seorang imam besar, mendidik murid sampai menjadi Imam besar pula, ilmunya yang di rasakan oleh dunia, terus mencari berkah walaupun itu dari muridnya.

Komentar