Agar Hajat Dikabulkan Allah, Ini Amaliyah Imam Syafi'i

Manusia tidak pernah lepas daripada keinginan atau hajat-hajat yang berharap bisa terpenuhi. Selain berusaha (ikhtiyar), do'a kepada Allah juga mereka lakukan dengan harapan hajatnya dikabulkan. 

Dalam hal kemudahan hajat dikabulkan oleh Allah, ada baiknya meniru amaliyah ulama salaf, dalam hal ini Imam Syafi'i rahimahullah. Beliau memiliki amaliyah yang menyebabkan hajatnya terkabul. 


Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris al-Syafi’i (150-204 H/767-819 M) merupakan mujtahid besar, pakar hadits dan pendiri madzhab Syafi’i yang diikuti oleh mayoritas kaum Muslimin di dunia. Beliau mengakui bolehnya ber-tabaruk dengan para nabi dan wali sesudah meninggal. Hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan pernyataan beliau berikut ini:

عَنْ عَلِي بْنِ مَيْمُوْنٍ قَالَ: سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ رضي الله عنه يَقُوْلُ: إِنِّيْ َلأَتَبَرَّكُ بِأَبِيْ حَنِيْفَةَ وَأَجِيْءُ إِلَى قَبْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ يَعْنِيْ زَائِرًا، فَإِذَا عَرَضَتْ لِيْ حَاجَةٌ صَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ وَأَتَيْتُ إِلَى قَبْرِهِ وَسَأَلْتُ اللهَ الْحَاجَةَ عِنْدَهُ فَمَا تَبْعُدُ عَنِّيْ حَتَّى تُقْضَى. رواه الحافظ الخطيب البغدادي في تاريخ بغداد (1/123) بسند صحيح.
Dari Ali bin Maimun, berkata: “Aku mendengar al-Syafi’i radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku selalu bertabarruk dengan Abu Hanifah dan mendatangi makamnya dengan berziarah setiap hari. Apabila aku mempunyai hajat, maka aku menunaikan shalat dua rekaat, lalu aku datangi makam beliau dan aku memohon hajat itu kepada Allah di sisi makamnya, sehingga tidak lama kemudian hajatku segera terkabul”. 

Demikian kisah tentang Imam Syafi'i yang hajatnya terkabul karena mendatangi makam Imam Abu Hanifah (ulama yang sholih) dan berdo'a disana setelah shalat dua raka'at. Maka, patut bagi umat Islam dimasa kini untuk mencontoh beliau dengan cara mendatangi makam-makam orang shalih sebagai salah satu cara berdo'a agar hajatnya mudah dikabulkan oleh Allah.

Komentar