
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: “Jika masuk bulan ramadhan, dibuka pintu
pintu langit, ditutup pintu pintu neraka, dan para syaitan dibelenggu
(Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ
قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur,
Yang Maha membuka pintu-pintu keluhuran, dan telah kita dengar di malam
ini dimana pemimpin seluruh makhluk Allah yang telah dipilih oleh Allah
subhanahu wata’ala sebagai pemimpin bagi seluruh mu’minin, nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah difirmankan Allah subhanahu
wata’ala :
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
( الأحزاب : 6 )
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka
sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” ( QS. Al Ahzaab : 6 )
Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam seharusnya didahulukan oleh
orang-orang mu’min melebihi diri mereka sendiri, maka dari itu sabda
sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang dijadikan oleh
Allah subhanahu wata’ala sebagai patokan yang jelas atau tuntunan yang
terluhur untuk menuntun hamba-hambaNya dari kehinaan menuju keluhuran,
dari keluhuran menuju keluhuran yang lebih luhur, dari kebahagiaan dunia
menuju kebahagiaan akhirat. Dan sang pemimpin pembawa kebahagiaan dari
Allah subhanahu wata’ala telah bersabda :
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
“ Jika telah masuk bulan Ramadhan terbukalah pintu-pintu
langit, dan tertutup pintu-pintu neraka jahannam, serta syaitan-syaitan
dibelenggu”
Kalimat ini selintas terdengar biasa saja namun sesungguhnya memiliki
makna yang sangat dalam, meskipun sekilas diantara kita barangkali akan
bertanya : “mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan
bahwa pintu-pintu langit akan terbuka, lantas apa yang terjadi jika
pintu langit itu terbuka?”. Kalimat ini memilik makna yang dalam dari
sang nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kita fahami bahwa ketika
telah masuk bulan Ramadhan maka akan terbuka pintu-pintu langit, dimana
yang dimaksud pintu-pintu langit disini adalah pintu-pintu rahmat Allah,
pintu-pintu anugerah Allah, pintu-pintu keluhuran dan kesucian, yang
mana banyak diremehkan dan tidak dipedulikan oleh hamba-hamba Allah yang
dicipta di muka bumi, yang nafasnya telah dipinjami oleh Allah yang
Maha Memiliknya, dan jumlah nafas-nafasnya telah ditentukan oleh sang
pemilikNya, dan jumlah detak jantungnya berada di genggaman penciptaNya,
Allah subhanahu wata’ala. Namun diantara mereka banyak yang tidak
peduli pada sang pemilik dan penciptaNya, padahal semua akan kembali
kepadaNya dan menghadap kehadiratNya, dan ketika itu akan ditanya :
“Dimanakah engkau saat engkau mendengar sabda nabimu, apa yang engkau
lakukan ketika engkau mendengar sabda nabimu, apa yang ada di dalam
fikiranmu ketika engkau mendengar bahwa ketika masuk bulan Ramadhan akan
terbuka pintu-pintu rahmatKu, pintu-pintu anugerahKu dan pengampunanKu,
pintu-pintu kelembutanKu?”.
Adapun maksud dari pintu-pintu neraka jahannam tertutup di bulan
Ramadhan adalah pintu-pintu kemurkaan Allah subhanahu wata’ala ditutup,
dimana Allah subhanahu wata’ala akan murka atas perbuatan-perbuatan yang
melanggar syariat agama, namun ketika di bulan Ramadhan akan banyak
pengampunan yang dilimpahkan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk
hamba-hambaNya. Maka sungguh bulan Ramadhan merupakan detik-detik
keberuntungan yang terbesar dalam kehidupan yang sementara ini, karena
ketika itu sang pencipta sangat dekat kepada hamba-hambaNya dengan kasih
sayangNya yaitu dengan membuka pintu-pintu rahmatNya serta menutup
pintu-pintu kemurkaanNya yaitu pintu-pintu neraka. Kemudian disebutkan
dalam hadits tersebut bahwa ketika masuk bulan Ramadhan maka syaitan
dibelenggu, maksudnya ketika itu syaitan dijadikan lemah oleh Allah
subhanahu wata’ala. Dimana seperti yang kita ketahui, di bulan selain
Ramadhan belum tentu kita mampu melakukan shalat sunnah 20 rakaat
(shalat tarawih) setelah melakukan shalat Isya’, namun di bulan Ramadhan
kita lakukan hal itu dengan mudahnya karena syaitan telah dibelenggu
sehingga menjadi lemah dan tidak berdaya. Namun yang masih tersisa
hanyalah bekas-bekas perbuatan syaitan di dalam hati kita, sehingga
terkadang masih ada perasaan malas untuk beribadah. Begitu juga di bulan
selain Ramadhan, belum tentu kita bisa dengan mudah untuk berpuasa
selama sebulan penuh, namun di bulan Ramadhan hal itu lebih terasa mudah
untuk kita lakukan. Di hari-hari selain Ramadhan mungkin kita akan
masih merasa sulit untuk membaca Al qur’an setiap hari, namun di bulan
Ramadhan hal itu terasa lebih mudah kita lakukan. Maka di bulan Ramadhan
semua perbuatan baik lebih terasa sangat mudah dilakukan, begitu juga
sebaliknya semua perbuatan buruk terasa sangat berat untuk di lakukan di
saat kita berada di bulan Ramadhan. Dan ketahuilah jika engkau
merasakan hal tersebut, maka berarti engkau sedang berada dekat dengan
Allah subhanahu wata’ala, dekat dengan kasih sayangNya dan jauh dari
kemurkaanNya. Karena engkau telah terangkat kepada derajat yang tinggi
di sisi Allah, dimana semakin tinggi derajat seseorang, maka akan
semakin malas untuk melakukan maksiat dan semakin semangat untuk
beribadah, dalam keadaan seperti itulah ketika kita berada di bulan
Ramadhan yang akan kita lewati dalam setiap tahunnya. Namun ketahuilah
kita yang hadir disini belum tentu semuanya akan mendapati bulan
Ramadhan, dan jika kita mendapati bulan Ramadhan di tahun ini, maka
belum tentu kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan yang akan datang,
bisa jadi Ramadhan kali ini adalah ramadhan yang terakhir bagi kita, dan
di waktu mendatang mungkin kita telah berada di bawah pendaman bumi,
Allahu a’lam.
Saudari saudariku yang kumuliakan
Selanjutnya kita bermunajat kepada Allah subhnahu wata’ala semoga menuntun kita ke jalan yang terluhur di dunia dan akhirah, melimpahkan kebahagiaan di dunia dan akhirah, melimpahkan kemuliaan di dunia dan akhirah, melimpahkan kesucian di dunia dan akhirah, melimpahkan kemudahan di dunia dan akhirah, amin allahumma amin…
Selanjutnya kita bermunajat kepada Allah subhnahu wata’ala semoga menuntun kita ke jalan yang terluhur di dunia dan akhirah, melimpahkan kebahagiaan di dunia dan akhirah, melimpahkan kemuliaan di dunia dan akhirah, melimpahkan kesucian di dunia dan akhirah, melimpahkan kemudahan di dunia dan akhirah, amin allahumma amin…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ
إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ
إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ
السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا
نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ
تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.
Kita doakan juga bapak gubernur kita, Bpk H. Fauzi Bowo semoga
dilimpahi kemuliaan dan keluhuran, jika seandainya jabatan beliau
berakhir di saat ini maka semoga berakhir dengan sebaik-baiknya tanpa
ada permasalahan, namun jika jabatan beliau berlanjut maka semoga
berlanjut dengan keadaan yang lebih baik dan lebih sempurna, amin. Dan
kita berharap sebagaimana selama ini kita telah berjuang bersama beliau,
semoga majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terus berjuang
bersama beliau dalam dakwah kepada Allah subhanahu wata’ala, dan semoga
Jakarta semakin aman, semakin damai dan bersatu, semakin beriman dan
semakin mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan semakin
berbudi pekerti luhur, amin allahumma amin. Selanjutnya kita
bershalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
dilanjutkan doa penutup dan kalimah talqin oleh Al Habib Hud bin
Muhammad Baqir Al Atthas, yatafaddhal masykuraa.
Komentar
Posting Komentar