"Dan
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum
kedatangan rahmatNya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang
sangat bersih." (QS. al-Furqan ayat 48).
"Dan
diantara tanda-tandaNya (ialah) bahwa kamu lihat bumi kering dan
gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak
dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang Menghidupkannya pastilah dapat
Menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (QS. Fusshilat ayat 39).
Saat Mendung
“Nabi
Saw. apabila melihat awan yang berkumpul di ufuk dari ufuk-ufuk langit,
beliau menghentikan aktivitas-aktivitasnya, bahkan walaupun beliau
sedang shalat sunnah. Setelah itu lalu beliau Saw. kembali melanjutkan
aktivitasnya. Kalau awan itu berlalu maka beliau mengucapkan
'Alhamdulillah', dan kalau turun hujan beliau Saw. mengucapkan
'Allahumma shayyiban nafi’an'.” (HR. Bukhari dalam Adab al-Mufrad).
“Nabi
Saw. apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke
belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah
beliau. Apabila hujan turun, beliau Saw. mulai menenangkan hatinya. Siti
Aisyah sudah memaklumi jika beliau Saw. melakukan seperti itu. Lalu
Nabi Saw. mengatakan: 'Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah
yang terjadi (pada kaum ‘Aad) sebagaimana Allah berfirman 'Maka tatkala
mereka melihat adzab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah
mereka' (QS. al-Ahqaf ayat 24).” (HR. Bukhari)
Disunnahkan,
ketika ada awan hitam atau mendung yang sangat gelap, kita harus
menumbuhkan perasaan khawatir bisa jadi ini akan menjadi bencana. Kita
harus menyeimbangkan antara harapan dan kekhawatiran. (Ibnu Hajar
al-Asqalani)
Saat Pertama Turun Hujan
Dari
Aisyah Ra. bahwa Rasulullah Saw. jika melihat hujan turun (dalam
riwayat yang lain ketika hujan pertama kali turun) maka beliau
berdoa: اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا (Ya Allah, jadikanlah hujan ini
bermanfaat).
Saat Tengah Hujan
Anas
bin Malik Ra. berkata: "Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah Saw.
Lalu Rasulullah Saw. menyingkapkan bajunya hingga terguyur hujan.
Kemudian kami mengatakan: 'Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan
demikian?' Jawab Rasulullah Saw.: 'Karena hujan ini baru saja Allah
ciptakan' (langsung turun dari langit yang belum dirusak manusia)."
Ibnu
Qudamah menjelaskan: "Hal ini dilakukan di tengah hujan sedang
deras-derasnya. Tujuannya bukan untuk sekedar basah-basahan, melainkan
tabarruk (mencari berkah). (HR. Bukhari dan Muslim).
Nabi
Saw. bersabda: “Carilah doa yang mustajab dalam 3 kondisi/waktu; (1)
ketika dua pasukan telah berhadapan (dalam jihad syar’i), (2) menjelang
dilaksanakannya shalat wajib, antara adzan dan iqamat, dan (3) ketika
hujan turun." (HR. Imam asy-Syafi’i dalam al-Umm).
Nabi Saw. bersabda: "Ada dua doa yang tidak akan ditolak, (1) setelah adzan, dan (2) ketika turun hujan." (HR. Imam Hakim).
Doa Saat Hujan Turun Deras
اَللَّهُمَّ
حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ،
وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ.
"Ya
Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, yang bukan untuk merusak kami.
Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah
dan tempat tumbuhnya pepohonan." (HR. Bukhari no. 1014).
5. Doa Saat Angin Bertiup Kencang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini) dan
kebaikan apa yang ada di dalamnya dan kebaikan dari tujuan angin itu
dihembuskan. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini dan
kejahatan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan dari tujuan angin itu
dihembuskan." (HR. Imam Bukhari juz 4 halaman 76 dan Muslim juz 2
halaman 616)
Doa Saat Mendengar Petir
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
"Maha
Suci Allah yang petir bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para
malaikat, karena takut kepadaNya." (QS. ar-Ra'du ayat 13).
Saat Hujan Berhenti
بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ مُطِرْنَا
"Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah." (Muttafaq 'alaih).
Komentar
Posting Komentar