Pernikahan merupakan semanis-manis, secantik-cantik,
dan selembut-lembut suatu perkara, yang memberikan banyak manfaat dan faedah
bagi manusia baik di dunia maupun akhirat. Nabi Muhammad Rasulullah Shollallohu
‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam menjadikan sebuah pernikahan sebagai
penghubung antara beliau dengan kita sebagai umatnya. Beliau Shollallohu
‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda,
تَزَوَّجُوا الْوَلُوْدَ الْوَدُوْدَ فَإِنِّيْ
مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدُ
وَالْحَاكِمُ وَصَحَّحَ إسْنَادَهُ
“Nikahilah wanita yang penyayang lagi memiliki banyak
keturunan, maka sesungguhnya aku akan berbangga-bangga dengan banyaknya kalian
di depan umat lainnya pada hari Kiamat.”
(HR. Abu Daud, an-Nasa`i dan Ahmad- Isnadnya shahih)
Bayangkan, lantaran sebab menikah maka kita telah
ikut ambil bagian di dalam meningkatkan jumlah kuantitas ummat Nabi Muhammad
Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dan beliau pun gembira
dengan hal tersebut serta membanggakan kita. Kita menjadi seseorang yang
menjadi kebanggaan Rasulullah. Coba dibayangkan lagi, Rasulullah kelak akan
berbangga dengan ummatnya di hari kiamat dan kita merupakan salah satu sebab
kebanggaan Rasulullah itu.
Bagaimana Memilih Calon Pasangan?
Salah satu perkara terpenting di dalam urusan
pernikahan yang menentukan kebahagiaan seseorang adalah proses pemilihan calon
pasangan. Memilih calon yang sekufu adalah sangat penting bagi setiap pemuda
dan pemudi yang akan menggapai bahtera rumah tangga. Nabi Muhammad Rasulullah
Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam telah memberikan kita
pedoaman dan petunjuk yang jelas tentang bagaimana memilih calon pasangan hidup
yang baik, jadi kita mesti memberikan perhatian terkait masalah ini.
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda,
وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (تُنْكَحُ اَلْمَرْأَةُ
لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا , وَلِحَسَبِهَا , وَلِجَمَالِهَا , وَلِدِيْنِهَا ,
فَاظْفَرْ بِذَاتِ اَلدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ مَعَ
بَقِيَّةِ اَلسَّبْعَةِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi
Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat
hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Pilihlah perempuan yang
taat beragama, engkau akan berbahagia.” (HR
Muttafaq Alaihi dan Imam Lima).
Apabila seseorang menikah hanya karena terpesona akan
kecantikannya maka jadilah kecantikan itu saja tidak lebih dan akan memudar
hilang. Apabila seseorang menikah karena hanya memandang keturunannya, mungkin
keturunan itu akan hilang dan dia pun akan menjadi hina karena sebab tersebut.
Sekiranya seseorang menikah dikarenakan melihat hartanya, mungkin ia akan
menjadi hina pula karena miskin yang disebabkannya. Namun, jika menikahi
seseorang karena agamanya niscaya ada keberkahan padanya.
Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi
wa Sallam mengingatkan kita akan satu hal yang penting, degnan sabdanya,
“Hati-hatilah pada rumput hijau yang menggiurkan,
tapi di tempat yang kotor”. Para sahabat bertanya, “Apakah rumput hijau di tempat
yang kotor itu, duhai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Wanita yang baik di
lingkungan yang buruk” (HR
Daruquthni, Asykari, dan Ibnu Adil).
Contohnya, seorang wanita yang cantik namun dididik dengan buruk, maka berhati-hatilah dengan sosok wanita tersebut.
Sama halnya dengan laki-laki, bagi seorang wanita, ia
pun perlu memilih calon pasangannya yang kelak akan menjadi suaminya. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi disebutkan, bahwa Rasulullah
Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda,
إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ
وَاَمَانَتَهُ فَزَوِّجُوْهُ
“Jika datang kepada kalian seorang laki-laki yang
baik agamanya dan bertanggungjawab, maka nikahkanlah ia. (HR Tirmidzi).
Duhai saudariku, jika ada seorang laki-laki yang
memiliki agama yang baik (sholeh), akhlak yang baik, dan amanah, serta
memelihara hakmu dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, apabila ia datang
untuk meminang atau melamar kamu untuk dinikahi maka terimalah ia.
Kemudian Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa
Shohbihi wa Sallam menyebutkan satu ungkapan yang penting yang perlu
mendapatkan perhatian dan penekanan, yaitu
إِلاَّ تَفْعَلُوْا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ
وَفَسَادٌ
“Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi
dan kerusakan yang besar”.
Begitulah sedikit kita-kiat bagaimana kita memilih
calon pasangan atau jodoh di dalam pernikahan. Sekarang kita telah mengetahui
akan perkara ini dan juga keburukan yang akan terjadi disebabkan tidak
memperhatikan dalam masalah memilih calon pasangan tersebut, baik bagi
lakik-laki maupun perempuan. Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa
Shohbihi wa Sallam telah jelas memberikan rambu-rambu terkait bagaimana memilih
calon pasangan atau jodoh yang baik. Oleh sebab itu, seseorang perlu
berhati-hati di dalam memilih calon pasangan, baik itu pemudanya maupun
pemudinya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan jalan
bagi siapapun yang ingin menikah dan dipilihkan jodoh yang terbaik dari sisi
Allah Subhanahu wa Ta’ala, guna membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa
rahmah, keluarga yang Islami yang diridhoi oleh Allah Ta’ala, dan dicintai oleh
Rasul-Nya. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
(Disarikan dari kajian yang disampaikan oleh Sayyidil Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf Jeddah, pemilik stasiun TV Al Irtsuna Nabawi dan pendiri program Fattabiouni)
Jazakumullah Khoirol Jaza amin ............
BalasHapus