
Malam
tanggal 1 Allah Swt. melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar
biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga dirasakan ketenangan dan kesejukan jiwa
yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Malam
tanggal 2 datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya
akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah Swt.
Malam
tanggal 3 datang seruan memanggil kepadanya: “Wahai Aminah, sudah dekat saatnya
Engkau akan melahirkan Nabi Agung Rasulullah Muhammad Saw. yang senantiasa
memuji dan bersyukur kepada Allah Swt.”
Malam
tanggal 4 Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara
nyata dan sangat jelas sekali.
Malam
tanggal 5 Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyullah Ibrahim As.
Khalilullah.
Malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah Saw. memenuhi segala penjuru alam semesta.
Malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah Saw. memenuhi segala penjuru alam semesta.
Malam
tanggal 7 Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling
berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan
dan kedamaiannya semakin memuncak.
Malam
tanggal 8 Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil di mana-mana, suara
tersebut sangat jelas mengumandangkan: “Berbahagialah wahai seluruh penghuni
alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi Agung Kekasih Allah Swt. Pencipta
alam semesta.”
Malam
tanggal 9 Allah Swt. semakin mengucurkan limpahan belas kasih sayangNya kepada
Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah atau sakit
dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.
Malam
tanggal 10 Sayyidah Aminah melihat tanah Khaif dan Mina ikut bergembira ria
menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw.
Malam
tanggal 11 Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut
bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Besar Muhammad Saw.
Maka, pada
malam 12 Rabi’ul Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun.
Saat itu Syaikh Abdul Muthallib sedang bermunajat kepada Allah Swt. di sekitar
Ka’bah dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah tanpa ada seorangpun yang
menemaninya. Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan
perlahanan-lahan muncul empat wanita yang sangat anggun nan cantik jelita dan
diliputi cahaya yang memancar berkilauan serta semerbak harum wewangian
memenuhi seluruh ruangan.
Tiba-tiba
wanita pertama datang dan berkata kepada Sayyidah Aminah: “Sungguh
berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati
kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan
melahirkan Nabi Agung junjungan alam semesta Muhammad Saw. Kenalilah olehmu
sesungguhnya aku ini adalah Hawa, ibunda seluruh umat manusia. Aku
diperintahkan Allah Swt. untuk menemanimu.”
Kemudian
Sayyidah Hawa duduk di samping kanan Sayyidah Aminah. Dan mendekat lagi wanita
yang kedua kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya:
“Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang
mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan
melahirkan Baginda Nabi Muhammad Saw., seorang Nabi Agung yang dianugerahi
Allah Swt. kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya. Nabi Agung yang
ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya para nabi dan para kekasih Allah Swt.
Nabi Agung yang cahayanya meliputi seluruh alam. Dan ketahuilah olehmu wahai
Aminah, sesungguhnya aku ini adalah Sarah istri Nabiyyullah Ibrahim As. Aku
diperintahkan Allah Swt. untuk menemanimu.”
Kemudian Sayyidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayyidah Aminah. Maka, wanita ketigapun mendekat dan menyampaikan berita gembira kepadanya: “Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung Muhammad Saw. Kekasih Allah Swt. yang paling agung, dan insan sempurna yang paling utama mendapati pujian dari Allah Swt. dan dari seluruh makhukNya. Perlu engkau ketahui sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah Swt. untuk menemanimu.”
Kemudian Sayyidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayyidah Aminah. Maka, wanita ketigapun mendekat dan menyampaikan berita gembira kepadanya: “Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung Muhammad Saw. Kekasih Allah Swt. yang paling agung, dan insan sempurna yang paling utama mendapati pujian dari Allah Swt. dan dari seluruh makhukNya. Perlu engkau ketahui sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah Swt. untuk menemanimu.”
Kemudian
sayyidah Asiyah binti Muzahim tersebut duduk di belakang Sayyidah Aminah.
Sejenak Sayyidah Aminah semakin kagum, karena wanita yang ke empat adalah lebih
anggun berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa. Kemudian mendekat kepada
Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira:
“Sungguh
berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati
kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan
melahirkan Nabi Agung Muhammad Saw. yang dianugerahi Allah Swt. berbagai macam
mukjizat yang sangat agung dan sangat luar biasa. Beliaulah junjungan seluruh
penghuni langit dan bumi. Hanya untuk beliaulah semata segala bentuk shalawat
Allah Swt. dan salam sejahteraNya yang sempurna. Ketahuilah olehmu wahai
Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam ibunda Nabiyyullah Isa As. Kami semua
ditugaskan Allah Swt. untuk menemanimu demi menyambut kehadiran Baginda
Rasulullah Muhammad Saw.”
Kemudian
Sayyidah Maryam duduk mendekatkan diri di depan Sayyidah Aminah. Maka keempat
wanita suci mulia nan agung tersebut merapat dan mengelilingi diri ibunda
Rasulullah Saw., Sayyidah Aminah binti Wahab. Sehingga Sayyidah Aminah semakin
memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan dalam jiwanya. Kebahagiaan dan
keindahan yang dialami oleh ibunda Rasulullah Saw. saat itu tidak bisa
terlukiskan dengan kata-kata. Dan peristiwa demi peristiwa yang sangat agung
semakin Allah Swt. limpahkan demi penghormatan besar kepada Baginda Rasulullah
Muhammad Saw.
Keajaiban
berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia
bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidah Aminah
dan mereka memanjatkan pujian dan tasbih kepada Allah Swt. dengan berbagai
macam bahasa yang berbeda-beda.
Detik
berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat
oleh beliau berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang sangat indah
berkilauan yang saling berterbangan di langit ke segenap penjuru angkasa yang
sangat cerah dipenuhi cahaya.
Selanjutnya,
Allah Swt. limpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibril As. untuk mengemban
tugas agung dalam momen yang paling agung dan bersejarah bagi seluruh makhluk
Allah Swt. Allah Swt. berfirman kepadanya:
يا جبريل صف راح الأرواح في أقداح الشراب يا جبربل انشر سجادات القرب والوصال لصاحب النور والرفعة والإتصال يا جبريل مر مالكا أن يغلق أبواب النيران يا جبريل قل لرضوان أن يفتح أبواب الجنان يا جبريل البس حلة الرضوان يا جبريل اهبط إلى الأرض بالملائكة الصافين والمقربين والكروبيين والحافين يا جبريل ناد في السموات والأرض في طولها والعرض قد آن أوان اجتماع المحب بالمحبوب والطالب بالمطلوب
“Hai Jibril,
serukanlah kepada seluruh arwah suci para nabi, para rasul dan para wali agar
berkumpul berbaris rapi menyambut kedatangan Nabi Agung Muhammad Saw. Hai
Jibril, bentangkanlah hamparan kemuliaan dan keagungan derajat al-Qurb dan
al-Wishal kepada Nabi Agung Muhammad Saw. yang memiliki nur dan maqam luhur di
sisiKu. Hai Jibril, perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup semua
pintu neraka. Hai Jibril, perintahkanlah kepada Malaikat Ridhwan agar membuka
seluruh pintu surga. Hai Jibril, pakailah olehmu Hullah ar-Ridhwan (pakaian
khusus yang diliputi keridhaan Allah) demi menyambut kekasihKu Nabi Agung
Muhammad Saw. Hai Jibril, turunlah ke bumi dengan membawa seluruh pasukan
malaikat, para Malaikat Muqarrabin, para Malaikat Karubiyyin, para Malaikat
yang selalu mengelilingi ‘Arsy, suruh mereka semua turun ke bumi dan berbaris
rapi demi memuliakan dan mengagungkan kedatangan kekasihKu Nabi Agung Muhammad
Saw. Hai Jibril, kumandangkanlah seruan di seluruh penjuru langit hingga lapis
ke tujuh dan di segenap penjuru bumi hingga lapisan paling dalam, beritakan
kepada seluruh makhlukKu bahwa sesungguhnya sekarang telah tiba saatnya
kedatangan nabi akhir zaman, nabi agung kekasih Allah Swt., Baginda Nabi
Muhammad Saw.”
Kemudian seketika itu pula Malaikat Jibril As. secepat kilat langsung melaksanakan seluruh mandat khusus dan agung dari Allah Swt. tersebut. Serentak beliau bawa seluruh pasukan malaikat turun ke bumi hingga memenuhi seluruh gunung-gunung Makkah dan berbaris rapi meliputi seluruh tanah suci Makkah. Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih berkilauan memenuhi angkasa. Dan saat itu pula seluruh hewan-hewan yang ada di segenap penjuru di bumi, di lautan dan di angkasa bersuka cita demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad Saw.
Sayyidah Aminah berkata: “Saat itu pula, dengan izin Allah Swt., terlihat jelas olehku gedung-gedung yang ada di Syiria dan Palestina. Aku juga melihat tiga pilar bendera yang dibawa oleh para malaikat; satu ditancapkan di jagad timur, satu lagi ditancapkan di jagad barat dan yang satunya lagi di atas Ka’bah Baitullah. Dalam keadaan yang dipenuhi oleh misteri segala keajaiban yang sedemikian rupa, seketika pula datang serombongan burung-burung bercahaya yang indah memenuhi ruanganku, datang silih berganti. Paruh dan sayapnya adalah berupa mutiara zamrud dan yaqut yang indah sekali. Burung-burung tersebut menebarkan berbagai macam mutiara dan permata yang beraneka ragam indahnya di ruanganku. Setelah itu mereka serentak memuji dan bertasbih kepada Allah Swt.
Kemudian seketika itu pula Malaikat Jibril As. secepat kilat langsung melaksanakan seluruh mandat khusus dan agung dari Allah Swt. tersebut. Serentak beliau bawa seluruh pasukan malaikat turun ke bumi hingga memenuhi seluruh gunung-gunung Makkah dan berbaris rapi meliputi seluruh tanah suci Makkah. Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih berkilauan memenuhi angkasa. Dan saat itu pula seluruh hewan-hewan yang ada di segenap penjuru di bumi, di lautan dan di angkasa bersuka cita demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad Saw.
Sayyidah Aminah berkata: “Saat itu pula, dengan izin Allah Swt., terlihat jelas olehku gedung-gedung yang ada di Syiria dan Palestina. Aku juga melihat tiga pilar bendera yang dibawa oleh para malaikat; satu ditancapkan di jagad timur, satu lagi ditancapkan di jagad barat dan yang satunya lagi di atas Ka’bah Baitullah. Dalam keadaan yang dipenuhi oleh misteri segala keajaiban yang sedemikian rupa, seketika pula datang serombongan burung-burung bercahaya yang indah memenuhi ruanganku, datang silih berganti. Paruh dan sayapnya adalah berupa mutiara zamrud dan yaqut yang indah sekali. Burung-burung tersebut menebarkan berbagai macam mutiara dan permata yang beraneka ragam indahnya di ruanganku. Setelah itu mereka serentak memuji dan bertasbih kepada Allah Swt.
Dan aku lihat pula para malaikat datang bergerombolan dan silih berganti sambil membawa mabkharah (tempat dupa) berupa emas merah dan emas putih yang berisikan dupa-dupa wewangian sorga yang semerbak harum baunya memenuhi seluruh jagad raya, sambil bergemuruh suara mereka mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Agung Rasulullah Muhammad Saw.
Seketika itu pula aku lihat bulan terbelah di atasku laksana qubah. Bintang-bintang gemerlapan berjajar rapi di atas kepalaku laksana mata rantai emas intan permata. Dan tiba-tiba telah ada di sisiku secangkir minuman putih bening melebihi susu. Ketika aku meminumnya, terasa nikmat sekali, kelezatan manisnya melebihi gula dan madu dan kesejukkannya melebihi salju. Seketika itu lepaslah segala dahagaku. Sangat terasa nikmat, segar dan lezat sekali yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Keluarlah cahaya yang luar biasa meliputi diriku. Kemudian datanglah burung putih berkilauan cahaya mendekati dan mengusapkan sayapnya pada diriku. Saat itulah tanda-tanda kelahiran mulai aku rasakan dan aku bersandar pada para wanita yang ada di sekelilingku. Maka lahirlah nabi agung akhir zaman, kekasih Allah Swt. yang sempurna, Rasulullah Muhammad Saw. Dan saya tidak melihat kecuali hanya sinar cahaya yang sangat agung.
Tidak lama kemudian, aku melihat putraku (Rasulullah Saw.) telah berada di sampingku terselimuti dengan sutera putih di atas hamparan sutera hijau dalam keadaan sujud mengiba ke hadirat Allah Swt. dengan mengangkat jari telunjuknya. Dan saya mendengar Rasulullah Saw. mengucapkan:
ألله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا
“Allah
Maha Besar dengan segala keagunganNya. Segala Puji bagi Allah atas segala
anugerahNya. Maha Suci Allah kekal abadi selama-lamanya.”
Pada saat itulah semakin memuncak kegembiraan seluruh penghuni alam semesta. para malaikat, para nabi, para wali, para bidadari dan seluruh makhluk Allah Swt. yang ada di daratan, lautan, angkasa, bumi, bintang-bintang, bulan, matahari, langit, Kursiy dan ‘Arsy, seluruhnya benar-benar meluapkan kegembiraan dan memuncakkan shalawat ta’dzim kepada kekasih Allah Swt., nabi akhir zaman, Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Dan bahkan Ka’bah Baitullah ikut bergetar selama 3 hari berturut-turut karena bahagia dan bangga menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw.
Disebutkan dalam Maulid ad-Daiba’i karya al-Imam Abdurrahman ad-Daiba’i halaman 192 dan 193:
فاهتز العرش طربا واستبشارا وازداد الكرسي هيبة ووقارا وامتلأت السموات أنوارا وضجت الملائكة تهليلا وتمجيدا واستغفارا
“Sesungguhnya
(pada saat kelahiran Nabi Saw.), ‘Arsy seketika bergetar hebat meluapkan
kebahagiaan dan kegembiraannya. Dan Kursiy juga semakin tambah kewibawaan dan
keagungannya. Dan seluruh langit dipenuhi cahaya yang bersinar terang dan para
malaikat seluruhnya serentak bergemuruh memanjatkan tahlil, tamjid dan
istighfar kepada Allah Swt. dengan mengucapkan:
سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر أستغفر الله
“Maha
Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha
Besar, saya beristighfar (memohon ampun) kepada Allah Swt.”
Sesungguhnya
dengan keagungan Rasulullah Saw. di sisi Allah Swt., maka Allah Swt. telah
memerintahkan kepada para malaikatNya yang agung yakni Malaikat Jibril,
Malaikat Muqarrabin, Malaikat Karubiyyin, Malaikat yang selalu mengelilingi
‘Arsy dan lainnya agar serentak berdiri pada saat detik-detik kelahiran Baginda
Nabi Muhammad Saw. dengan memanjatkan tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan
istighfar kepada Allah Swt.
Semua fenomena keajaiban-keajaiban agung yang terjadi pada saat detik-detik kelahiran Nabi Saw. yang diwujudkan oleh Allah Swt., semata-mata hanya menunjukkan kepada semua makhlukNya bahwa Nabi Saw. adalah makhluk yang paling dicintaiNya, makhluk yang paling agung dan mulia derajatnya di sisiNya.
(Sumber: kitab Nur al-Musthafa jilid 1 karya al-Habib Murtadha bin Abdullah bin Ahmad al-Kaff yang dikutip dari kitab al-Hawi li al-Fatawi karya al-Imam as-Suyuthi, Dalail an-Nubuwwah karya al-Imam al-Baihaqi, Dalail an-Nubuwwah karya al-Imam Abu Na’im al-Ashfahaniy, an-Ni’mat al-Kubra ‘ala al-‘Alam karya al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Sabil al-Iddikar karya al-Imam al-Quth al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad, al-Ghurar karya al-Imam al-Habib Muhammad bin Ali bin Alawi Khird Ba’Alawi, asy-Syifa’ karya al-Imam al-Qadli ‘Iyadh, as-Sirah an-Nabawiyyah karya al-Imam as-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Hujjatullah ‘ala al-‘Aalamin karya asy-Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhaniy dan kitab-kitab lainya yang mu’tamad dan mu’tabar). sarkub.com
Komentar
Posting Komentar