Pada tahun 1800 ditemukan sebuah kuburan yang
berisikan 300.000 mumi kucing. Bagi bangsa Mesir kuno, kucing adalah hewan
suci. Mereka menganggap kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast. Apabila ada yang
berani membunuh kucing, maka ia akan diberi hukuman mati. Pada tahun tersebut,
kucing yang mati juga akan dimumikan seperti halnya manusia.
Dan di antara kita pasti sering mendengar kalau Rasulullah
SAW sangat menyayangi kucing...dan bahkan Rasulullah SAW juga sangat perhatian
dan sayang terhadap semua binatang, mereka semua diperlakukan secara baik oleh Rasulullah
SAW
Suatu hari ketika Rasulullah SAW keluar dari mesjid,
Beliau mendapati seekor burung yang di jadikan mainan oleh seorang anak kecil.
Kaki burung tersebut di ikat dengan seutas tali, lalu diseret-seret sambil
berlari. Bagi si anak ini mungkin permainan tersebut sangat mengasyikkan. Lalu Rasulullah
SAW menghampiri anak tersebut dan berkata, "Ya Umair (panggilan
kesayangan untuk Umar) kenapa burung tersebut engkau tarik-tarik, bagaimana
kalau burungnya saya beli". Karena si anak setuju, maka akhirnya Rasulullah
SAW membeli burung tersebut dan dirawat di rumah. Dan setelah burung tersebut
sembuh, maka akhirnya Rasulullah SAW melepaskannya.
Ketika Rasulullah SAW melihat orang-orang yang
menjadikan burung sebagai sasaran anak panah, maka Beliau SAW bersabda, "Allah
melaknat siapa saja yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran".
(Hadits Abu Daud dengan sanad shahih)
Menyayangi sesama makhluk Allah SWT adalah sebuah
perbuatan yang di anjurkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga kepada
binatang, karena mereka juga makhluk Allah yang berhak mendapat kebebasan dan
ketentraman dalam hidupnya. Penyiksaan terhadap binatang bukan dengan alasan
yang hak dan tergolong perbuatan dosa.
Bahkan dalam perang pun, Rasulullah SAW melarang
membunuh binatang dan merusak tumbuh-tumbuhan. Mereka adalah makhluk hidup yang
harus di lindungi dan tidak boleh merusaknya hanya karena alasan duniawi.
Mungkin sebagian kita berpikir, apa gunanya melakukan
itu semua...mereka juga tidak mengerti, padahal di sinilah...kita di ajarkan,
bahwa sebagai makhluk Allah SWT, ...mereka juga punya insting untuk mengerti
liku-liku kehidupan yang mereka jalani dalam dunia binatang.
Kita masih ingat sebuah kisah di zaman Yahudi sebelum
kedatangan Islam, seorang wanita mendapat azab dari Allah SWT hanya karena
mengurung seekor kucing tanpa memberi makan dan minum selama tiga hari, yang
mengakibatkan kucing tersebut mati. Dan juga kisah seorang laki-laki yang
mendapat rahmat dari Allah SWT, hanya karena memberi minum seekor anjing yang
kehausan dengan menggunakan telapak tangannya karena tidak bisa mengambil air
untuk diminum dari sumur yang dalam.
Juga Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Ketika
seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia
turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang
menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata,
"Anjing ini kehausan seperti diriku". Maka laki-laki itu mengisi
sepatunya dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik keatas dan memberi
minum anjing itu. Allah SWT memujinya dan mengampuninya". Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari
binatang?". Maka Beliau SAW menjawab, "Pada setiap hati yang basah
(lembab), terdapat shadaqah"
Hal yang sama di sebutkan oleh Rasulullah SAW, “Seorang
Muslim tidak menanam tanaman, hingga memakan dari tanaman itu manusia, binatang
atau burung, kecuali merupakan shadaqah baginya hingga datang hari kiamat.
(Shahih Muslim)
”Ya Abu Hurairah, sayangilah semua makhluk Allah,
maka Allah akan menyayangimu dan menjagamu dari neraka pada hari kiamat.” Aku bertanya,
“Ya Rasulullah, aku pernah menyelamatkan seekor lalat yang jatuh ke air.” Jawab
Rasulullah SAW, “Allah mencintaimu...Allah mencintaimu...Allah mencintaimu....”.
(Nasihat Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim,
Rasulullah SAW berkata: "Orang yang penyayang akan di sayangi Allah,
sayangilah makhluk Allah yang ada di bumi, maka niscaya engkau akan di sayangi
para penghuni langit".
Hamba Allah yang memiliki hati yang penyayang terhadap
sesama manusia, termasuk juga kepada binatang dan tumbuh-tumbuhan, maka itu
menunjukkan kesucian hati dan kedalaman iman mereka kepada Sang Pencipta,
karena percaya bahwa Allah SWT menciptakan hewan dan tumbuhan tentu untuk
melengkapi kesempurnaan hidup di dunia ini.
Muezza, Nama Kucing Kesayangan Rasulullah SAW :
Banyak kisah-kisah tentang kucing (karena kucing
memang binatang yang banyak berkeliaran di sekitar manusia), bahkan Rasulullah
SAW sendiri juga memiliki kucing peliharaan yang bernama Muezza. Setiap
Rasulullah SAW menerima tamu di rumah, Beliau selalu menggendong muezza (nama
kucingnya) dan di letakkan di pahanya. Beliau pun bahkan berpesan untuk
menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Salah satu sifat Muezza yang paling Nabi sukai adalah Muezza selalu bersuara (mengeong) ketika mendengar
adzan, seolah-olah suaranya seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Pernah juga saat Rasulullah SAW mau mengambil jubahnya
dan Muezza ketika itu sedang tidur di atasnya, karena tidak ingin membangunkan
kucingnya yang sedang tidur di atas jubahnya, maka Nabi pun memotong belahan
lengan yang di tiduri oleh Muezza, betapa sayangnya dan mulianya akhlak
Rasulullah SAW
Apabila Rasulullah SAW pulang ke rumah, Muezza
terbangun dan menunduk kepada majikannya. Dan sebagai balasan, Rasulullah SAW
pun membalas dan menyatakan kasih sayangnya dengan mengusap lembut ke badan
kucing itu.
Rasulullah SAW menekankan di beberapa haditsnya, bahwa
kucing itu tidaklah najis...dan bahkan diperbolehkan untuk berwudhu dengan
menggunakan air bekas minum kucing, karena memang suci.
Riwayat Hadits Tentang Rasulullah SAW dan kesucian
Kucing :
Hadits Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa
Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk
wudhu. Dan pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lalu ia
menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah...” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran...?” Ia menjawab, “Ya...” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda : “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka
berkeliling di rumah (binatang rumahan)”. (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu
Majah).
Diriwayatkan dari Ali bin Al-Hasan dan Anas yang
menceritakan bahwa Rasulullah SAW pergi ke Bathhan, suatu daerah di Madinah. Lalu,Rasulullah SAW berkata, “Ya Anas, tuangkan air
wudhu untukku ke dalam bejana...” Lalu Anas menuangkan air ke dalam bejana. Dan ketika
sudah selesai, Rasulullah SAW menuju bejana. Namun seekor kucing datang dan
menjilati air yang berada dalam bejana tersebut. Melihat hal itu, lalu Rasulullah
SAW berhenti...sampai kucing tersebut berhenti minum dari air bejana, lalu Rasulullah
SAW berwudhu dengan air dalam bejana yang baru saja di minum oleh se-ekor
kucing.
Kemudian Rasulullah SAW ditanya mengenai kejadian
tersebut, maka Beliau menjawab : “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah
tangga...ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan
ibunya yang menerangkan, bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia
memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia
lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu kucing tersebut memakan sedikit
bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, lalu Aisyah
membersihkan bagian yang dimakan kucing...dan Aisyah memakannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Ia (kucing) tidak najis.
Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu
dari sisa jilatan kucing. (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Malik, Ahmad dan Imam
hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang yang lidah, jilatan,
badan, keringat dan bekas dari sisa makanannya adalah suci bersih.
Lihatlah...begitu luar biasanya kucing itu, bahkan
sampai menjadi hewan peliharaan kesayangan Rasulullah SAW
Lalu kenapa Rasulullah SAW yang ummi (buta-huruf),
sampai berani mengatakan bahwa kucing itu suci dan tidak najis? Jadi,
bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
Jawabannya ada pada hadits diatas tentang kesucian
kucing, sedangkan jawaban yang bersifat ilmiah dari segi ilmu pengetahuan
adalah sebagai berikut dibawah ini :
Fakta-fakta Ilmiah Dan Keistimewaan Yang Terdapat Pada
KUCING :
Fakta pertama:
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk
menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan
otot manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai
benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau
gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing
minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat
pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu
mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta kedua:
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing
dari berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam
telapak kaki, pelindung mulut dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan
sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada
bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding
dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
- Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
- Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
- Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
- Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
- Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian
laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta ketiga:
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang
telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih
secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi.
Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan, selain itu mengelus kucing juga
bisa menurunkan tingkat stress.
Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman
:
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di
Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah
kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling
banyak terdapat pada anjing, selanjutnya manusia 1/4 anjing, sedangkan kucing
1/2 manusia. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan
bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang
sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur,
genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan
tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya
agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya
kuman pada tubuh kucing.
Namun sayangnya banyak sekali dari kita yang
berpandangan negatif seputar binatang ini, ada yang mengatakan kucing dapat
menyebabkan asma karena bulu-bulunya, ada juga yang bilang kucing terinfeksi
toxoplasma.
Padahal kalau teliti lebih lanjut, toxoplasma
itu adalah sejenis bakteri yang dapat hidup dibinatang apa saja. Catatan dalam
penelitian ilmiah para peneliti, Anjing dan Babi adalah rekor terbanyak
hewan yang mengandung penyakit ini. Tapi kenapa, justru kucinglah yang
dijadikan kambing hitamnya...?
Toxoplasma berasal dari infeksi parasit Toxoplasma Gondii.
Adapun penularannya pada manusia melalui empat cara yaitu:
- Secara tidak sengaja memakan makanan yang tercemari parasit ini. Misalnya kita makan sayuran yang tidak dicuci bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya.
- Memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, babi atau anjing yang mengandung parasit toxo yang tidak dimasak dengan sempurna (matang).
- Infeksi melalui placenta bayi dalam kandungan.
- Seorang ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang dikandungnya, penularan ini disebut penularan secara congenital.
- Melalui transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita toxoplasmosis.
Toxoplasma bisa menyerang perempuan maupun laki-laki.
Sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma,
karena semua hewan berdarah panas (unggas dan mamalia) sebenarnya juga bisa
terinfeksi sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host).
Parasit dari intermediate host dapat menular
hanya jika kita MENGKONSUMSINYA. Bedanya dengan kucing, Toxoplasma
menyelesaikan keseluruhan siklus hidupnya di usus halus kucing, dan akan
dikeluarkan bersamaan dengan feces atau kotorannya.
Mungkin karena alasan inilah maka kucing menjadi
tersangka utama toxoplasma bagi sebagian kita. Sementara sapi, kambing,
ayam, anjing dan hewan lainnya tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma
di tubuhnya.
Tips untuk Menghindari Toxoplasma :
- Sediakan pasir atau tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap hari. Nah kita juga harus rajin bersih-bersih, lagian kucing kalau mau pup dipasir selalu dikubur, karena kucing itu sendiri adalah hewan yang pemalu. Malah sebenarnya kalau gak ada pasir atau tanah, kucing akan menahan pup sekuat tenaga, kalau bener-bener udah gak tahan, terpaksanya pup di pojokan. Makanya sediakanlah lahan pasir buat kucing
- Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa (kasih makan makanan yang bersih, matang dan layak).
- Jangan memberi makan hewan peliharaan dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, sebelum di masaklah terlebih dahulu.
- Setelah mencuci daging mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
- Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
- Hindari memakan daging mentah atau setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
- Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
- Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging ataupun jeroan selama masa kehamilan. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
- Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Toxoplasma.
- Jika anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan membiasakan buang kotoran pada tempatnya.
Sedangkan khusus untuk ASMA, orang biasa mengait-ngaitkannya
akibat dengan bulu-bulu kucing. Padahal belum tentu demikian.
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas
mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat sementara. Penyakit ini salah
satunya dikarenakan kelainan di paru atau di jantung yang bersifat keturunan
(biasanya sejak kecil gejalanya sudah mulai tampak).
Khusus asma yang disebabkan kelainan di paru-paru
saja, ada yang bersifat intrinsik (dalam tubuh sendiri), dan ekstrinsik baik
psikosomatitik (dipacu beban psikis tertentu) maupun non-psikosomatitik –
biasanya mirip penderita alergi (tak tahan atau salah tanggapan sistem imun).
Dari analisa kemungkinan jenis dan penyebab sesak, tentulah yang bersifat
ekstrinsik yang dapat sembuh dengan menghindari atau menetralisir pencetus
timbulnya serangan asma.
Jadi orang yang kambuh asmanya itu bukan hanya karena
bulu kucing, tetapi bisa juga karena debu, sesak dalam keramaian, stress, asap,
serbuk bunga, udara dingin, olahraga, dll. Sebenarnya bulu kucing hanyalah
menjadi PEMICU, sama seperti faktor-faktor yang lain.
Sosok Sahabat Rasulullah SAW Yang Menyayangi Binatang
Salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang meriwayatkan
hadits paling banyak adalah Abu Hurairah r.a. Beliau seorang abid yang
sungguh-sungguh dalam setiap menghadiri majelis ilmu Rasulullah SAW. Kebiasaanya
mencatat setiap perkataan dan perbuatan serta keputusan Nabi terus berlangsung
meski sempat ada perintah untuk tidak mencatat apapun selain wahyu Allah berupa
Al Qur’an.
Sahabat yang mulia ini memiliki kebiasaan puasa sunnah
yang banyak, mengisi malam harinya dengan tilawah dan tahajud. Panggilannya
yang terkenal adalah Abu Hurairah yang memiliki arti Bapaknya Kucing. Kenapa ia
dikenal sebagai “Bapak Kucing”. Di waktu jahiliyah namanya dulu Abdu Syamsi ibn
Shakhr Ad-Dausi, dan tatkala ia memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasulullah
SAW dengan Abdurrahman. Ia sangat penyayang kepada binatang dan mempunyai
banyak kucing, yang selalu diberinya makan, digendongnya, dibersihkannya dan
diberinya tempat. Kucing itu selalu menyertainya seolah-olah bayang bayangnya.
Inilah sebabnya ia diberi gelar “Bapak Kucing”.
Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.
Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan
masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah,
termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para
penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah
berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.
Kucing “Muqawwamah”, adalah Kucing Palestina yang
Dipenjara di Sel Khusus Di Israel
Jika boleh iri, kaum muslimin mungkin harus iri kepada
kucing Palestina. Pasalnya, ditengah ketidakmampuan kita ikut membela
saudara-saudara kita di Palestina yang kini sedang berjuang mempertahankan
Masjidil Aqsha dari ancaman israel, justru seekor kucing tampil sebagai
pahlawan. Kucing itu dinilai zionis-israel dapat membangkitkan perlawanan
(muqawwamah).
Sebagaimana dikutip situs www.maannews.net,
zionis-israel telah memenjarakan seekor kucing Palestina. Kucing ini dinilai
menjadi penghubung di sel isolasi di kamp tahanan pejuang-pejuang Palestina di
Negev.
Menurut pejabat israel, kucing tersebut membantu para
tahanan dengan membawa barang-barang ringan seperti surat, roti dan lainnya
dari satu sel ke sel lain. Peran itu dimainkan si kucing selama berbulan-bulan,
sebelum akhirnya ketahuan.
Penjaga penjara Negev lalu menjebloskan kucing itu ke
dalam sel khusus. Nah, siapa bersedia menjenguk kucing yang pintar ini? Adakah
kira-kira pengacara dermawan yang akan membelanya...?
Wallahu a'lam
Komentar
Posting Komentar