Sedangkan term lailatul qadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah swt secara keseluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa jibril secara berangsur kepada Rasulullah saw. Oleh karena itulah malam laylatul qadar hanya Allah swt yang mengetahuinya. Sungguh malam itu adalah malam mulia, malam penuh berkah yang tidak boleh diragukan lagi. Karena Allah swt sendiri mengungkapkan dalam surat ad-Dukhan ayat 3:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ |
"sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."
Malam yang berkah itu tentunya berbeda dengan malam-malam lain. Allah
swt mengistimewakan nilai malam ini lebih dari malam seribu bulan.
Karena pada malam itu Malaikat turun ke bumi mengatur segala urusan.
Sesuai dengan perintah-Nya mereka, para malaikat akan menetapkan
berbagai takdir manusia mulai dari rizki, mati, jodoh dan semuanya.
Karena itulah di namakan lailatul Qadar , malam
penentuan taqdir manusia. Sudah selayaknya kita sebagai hamba yang
menginginkan taqdir baik, apabila menekuk lutut bersimpuh di malam-malam
itu, karena ini berhubungan dengan nasib kita sebagai hamba. Seperti
seorang budak yang memohon kepada majikannya.
Allah mengkhususkan keterangn ini dalam satu surat penuh, surat al-Qadar :
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam
kemuliaan * Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? * Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan * Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan * Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar" ( QS. Al Qadr : 1-5)
Komentar
Posting Komentar