
Akhirnya,beliau yang memang seorang da’I mau tidak mau melihat hal itu
sebagai amanat dan segaligus tantangan untuk bisa merubah kampung
maksiat tersebut ,bagaimana kedepannya bisa jadi kampung yang
“Munjiyat”.
Maka suatu malam di kampung itu, beliau buat acara Shalawat bersama.
Temanyapun unik. PSK bersholaawat. Panitianya tentu wanita-wanita nakal
itu sendiri. Pake kerudung, tapi pakaian yg dikenakan tetep ‘pakaian
kerja’ yang seksi dan press body.
Ketika tiba saat bertausyiyah beliau berkata dengan suara yang tergetar :
“ Wahai saudari-saudari sekalian. Antum semua adalah saudaraku semua.
Kita lahir dari ayah dan ibu yang sama. Ketahuilah, saya sungguh
mencintai kalian semua. Saya selalu sedih dan memikirkan kalian semua.
Selalu berpikir keras bagaimana bisa membantu kalian untuk bisa mencari
nafkah dengan cara yang lebih baik dan lebih terhormat dari pada
pekerjaan kalian semula.
Hampir setiap malam aku menangisi kalian semua . mendoakan kalian semua…”
Dan seterusnya…dan seterusnya. Maka meledaklah tangis para PSK itu dan
malam itu menjaadi malam pertaubatan dari sebagian mereka. Pagi harinya
berbondong-bondong mereka mendatangi rumah beliau. Kali ini mereka sudah
berpakaian yang sopan layaknya wanita terhormaat. Mereka berkata :
“Bagaimana sekarang kami harus mencari nafkah, Bib?”
“Begini saja. Kalian semua ana kasih uang seratus ribu. Kalian buat
modal jualan kopi panas di alun-alun alun situ. Ana rasa, ini perlu
kalian coba dahulu. Yang penting usaha yang halal dahulu..kita lihat
gimana hasilnya. Insya Allah semua kher..” Kata Habib. Mereka ahirnya
dengan modal 100 ribu per orang itu mulai merintis usaha yang baru. Ada
yg jualan gorengan. Kedai teh atau kopi. Pokoknya usaha kecil-kecilan.
Sebulan kemudin merekaa kembali sowan kepada Habib. Mereka pada mengeluh :
“Bagaimana ini Bib, penghasilan kami setiap malam jualan di alun-alun
sangat kecil. Cuma 50 ribuan. Kalau dahulu, semalam bisa 300 sampai 500
an. “
Habib hanya tersenyum : “Ana Tanya, kalian jawab dengan jujur. Coba,
dulu kalian waktu masih mangkal dapat uang banyak segitu bisa untuk
belanja berapa hari.?”
“Belum sehari sudah habis, Bib. Ya kebanyakan buat senang-senang, lah” Jawab mereka. “Kalau sekarang,uang 50 ribu itu bisa sampe berapa hari ?” Tanya beliau.“Alhamdulillah, cukup buat tiga atau empat hari. Itupun
anak-anak dirumah bisa nabung, Bib” Jawab mereka. Habib kembali
tersenyum.
“Tuh, lihat. Kenapa uang yang lebih sedikit koq nyatanya lebih
bermanfaaat daripada yang lebih banyak. Itu namanya halal dan berkah.
Uang kalau tidak berkah itu akan kurang manfaatnya, habis buat sesuatu
yang gak ada juntrungnya lalu dengan cepat tiba-tiba habis begitu saja.”
Para mantan kupu-kupu malam itu akhirnya memahami bahwa kehidupan
ekonomi mereka sebenarnya saat ini secara kwalitas sudah meningkat
disaat secara kwantitasnya dikatakan turun drastis. Ternyata ini adalah
rahasia sebuah keberkahan.
Dan Alhamdulillah nya,sekarang kampung itu sudaah bersih dari
kemaksiatan prostitusi berkah dakwah yang persuasif dari sang Habib.
(mungkin kalau pakai cara represif belum tentu berhasil seperti
sekarang). Dan Habib itu tidak lain adalah Al Habib An Najib Syech bin
Abdulqdir bin Abdurraahman assegaf dari Solo Jawa Tengah. Sang pemilik
suara emas yang tiada duanya…………….
“SHOLAATUN…BISSALAAMIL MUBIN. LINUQTHOTIT TA’YIIN …YAA GHOROOMIY”
Komentar
Posting Komentar